MEMAJUKAN INDONESIA DENGAN BISNIS SAWIT SEHAT

Berbagai berita tentang perluasan perkebunan kelapa sawit Indonesia saat ini tengah menjadi perbincangan oleh banyak orang di seantero negeri bahkan dunia. Bagaimana tidak? dampak negatif yang di timbulkan dari pembukaan lahan dengan cara membakar hutan itu begitu dahsyat, mulai dari terganggunya kesehatan serta produktivitas masyarakat hingga ancaman keberlangsungan hidup keanekaragaman satwa dan fauna.

Tak heran dari berbagai kalangan masyarakat maupun akademik kemudian serentak bergerak melakukan Demonstrasi meminta Pemerintah untuk menghentikan, menangkap dan menghukum para pelaku pembakar hutan dengan berat.

Tak mau kalah dengan teman-teman yang menggelar aksi protes langsung, saya mencoba memilih untuk melakukan protes dengan melakukan boikot terhadapa produk sawit. Jadi saya memutuskan untuk tidak menggunakan produk berbahan sawit dalam kegiatan sehari-hari.

Namun alangkah terkejutnya saya…..

Hampir sebagian dari berbagai produk yang ada di supermarket itu ternyata berbahan sawit, Astaga!!!

Peran tumbuhan ini bagi kehidupan manusia di zaman “now” rupanya sangatlah penting, kelapa sawit merupakan penghasil minyak nabati yang paling efisien. Karena dengan satu hektar kelapa sawit kita bisa memproduksi lebih banyak makanan daripada tumbuhan lain. Sehingga apabila kita berhenti menanamnya, itu berarti kita membutuhkan lahan yang lebih luas lagi untuk dijadikan areal pertanian. Waduuh….

Untuk negara sendiri minyak kelapa sawit merupakan pemberi devisa terbesar bagi Indonesia setelah minyak bumi dan gas lho. Kelapa sawit merupakan penggerak utama ekonomi Indonesia, memberikan lapangan kerja dan infrastruktur pedesaan yang memadai.

Sekarang jelas sudah alasan kenapa banyak pihak berlomba-lomba ingin menanam sawit.

Ibarat pedang bermata dua, Lalu apa yang seharusnya kita lakukan terhadap pembukaan lahan baru untuk sawit? Apakah diam saja karena hal itu akan semakin memberikan keuntungan? Atau menentangnya habis-habisan karena efek yang di timbulkan sangat tidak baik untuk lingkungan global?

Menurut saya disinilah peran pemerintah sangat dibutuhkan.

Perkembangan sawit saat ini cenderung menjadi tidak terkendali karena lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di daerah, sehingga mengakibatkan penggunaan lahan yang tidak tepat dan munculnya konflik dengan masyarakat sekitar.

Lalu apakah yang sebaiknya di lakukan oleh pemerintah?

Berikut saran saya:

  1. Menetapkan batasan hukum yang jelas pada bisnis sawit, baik itu mengenai lokasi, kualitas, hingga keadaan ekosistem sekitar lahan yang boleh digunakan. Tentunya dengan memikirkan dampak di masa depan.
  2. Menindak tegas pelaku curang, nakal, tak bertanggung jawab yang mengakibatkan bencana/kerugian pada masyarakat dengan hukuman berat secara nyata, tak hanya dalam wacana saja.
  3. Menunjukkan kepada masyarakat bukti nyata manfaat dari perkebunan sawit, di gunakan kemana? dan untuk apa hasil keuntungannya?
  4. Menunjukkan kepada masyarakat secara nyata bahwa pemerintah sangat mendukung konservasi alam, dengan menunjukkan hasil penghijauan, reboisasi/penanaman ulang pohon yang nyata dan dapat di pertanggung jawabkan.
  5. Mulai Mensosialisasikan alternatif penggunaan sawit untuk produksi barang sehari-hari, agar masyarakat tak terlalu tergantung pada produk turunan sawit.

Sebagai pemilik kuasa tertinggi saya berharap pemerintah dapat berlaku bijaksana dan adil dalam hal ini.

Semakin luas perkebunan sawit mungkin mampu memberikan keuntungan lebih bagi negara, namun janganlah hanya demi mengejar keuntungan semata masa depan ekosistem di Indonesia tercinta menjadi terancam.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk siapapun yang membacanya, aamiin. salam blogger dan salam HOKI.

 

 


Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.